Berpikir seperti Nietzsche, Mencintai seperti Beauvoir, Hidup seperti Camus
Di dalam labirin kehidupan manusia, tiga hal mendasar selalu menjadi fokus utama dari pergulatan eksistensial: berpikir, mencintai, dan hidup. Ketiga aspek ini bukan hanya sekadar aktivitas yang kita lakukan sehari-hari, melainkan refleksi terdalam dari bagaimana kita memandang dunia dan diri kita s
07 Okt 2024
Cinta sebagai Sikap Hidup: Menembus Batas Egoisme dan Keterikatan Simbiosis
Cinta, dalam pengertian umum, sering dilihat sebagai hubungan yang eksklusif antara dua individu. Kita tumbuh dengan keyakinan bahwa cinta diarahkan pada satu objek—pasangan, keluarga, atau teman—dan bahwa perasaan kita hanya bermakna ketika diberikan kepada seseorang yang spesifik. Erich Fromm dala
04 Okt 2024
Berani Tidak Disukai: Sebuah Panggilan untuk Kebebasan Jiwa
Kehidupan modern sering kali menjadi sebuah labirin yang penuh dengan cermin—cermin di mana kita melihat pantulan dari harapan, tuntutan, dan penilaian orang lain. Kita terperangkap dalam lingkaran kekhawatiran, takut bahwa setiap langkah kita akan menimbulkan kecaman atau ketidaksukaan. Inilah penj
01 Okt 2024
Konsep Kecemasan dalam Filsafat Søren Kierkegaard: Sebuah Refleksi Eksistensial
Søren Kierkegaard, filsuf Denmark yang dikenal sebagai pelopor eksistensialisme, memandang kecemasan (angst) bukan sebagai kondisi patologis yang harus dihindari, tetapi sebagai bagian fundamental dari eksistensi manusia. Dalam karya-karyanya, terutama The Concept of Anxiety (1844), Kierkegaard memb
27 Sep 2024
Mengguncang Fondasi Bahasa dan Kekuasaan: BookReview Babel Karya RF Kuang
Dalam novel Babel, R.F. Kuang menghadirkan sebuah mahakarya yang melampaui batasan genre. Bukan sekadar sebuah karya fantasi sejarah, Babel adalah sebuah alegori intelektual yang memadukan keindahan bahasa dengan wacana kekuasaan, kolonialisme, dan imperialisme. Lewat halaman-halamannya, Kuang menga
26 Sep 2024
Percakapan Imajiner Filsuf: Makna Hidup, Cinta, Kerja, Absurditas dan Keyakinan
Di luar batasan ruang dan waktu, dalam dimensi yang tidak terikat oleh sejarah maupun geografi, dua jiwa besar duduk di meja yang tak terlihat. Pikiran mereka, berbeda bagaikan malam dan siang, bertemu dalam sebuah percakapan imajiner yang melampaui kehidupan fana. Tidak ada cahaya terang, hanya kes