Di salah satu pelosok negeri, Tamsil terbangun karena panggilan yang memekakkan. Bukan teriakan, jeritan, apalagi tangisan, melainkan sebuah nada—frekuensi tak biasa dengan pola yang kasatmata tentang sebuah diorama titik balik bangsa ini menjadi sesuatu yang nyaris tak ia kenali lagi: penuh curiga tanpa tanya, anti-intelektual, hingga kecintaan terhadap belenggu tak berkesudahan.
Memutuskan menjawab panggilan itu dengan pencarian, Tamsil bertemu dengan orang-orang yang kemudian menjadi teman: guru Sejarah, jurnalis kawakan, profesor, hingga mantan dosen sekolah tinggi militer.
Mereka yang memegang not dan turut dalam petualangan mencekam tentang sebuah proyek besar di balik nada-nada yang diperdengarkan pada masyarakat, sebuah simpul ambisius di balik permukaan yang menguak intervensi lembaga raksasa di dunia terkait carut-marut di negeri ini. Menyibak suara besar yang membuat bangsa kita menjadi cacing tuju.
Ditulis dengan memikat, karya ini menelusuri skenario, manipulasi, dan trauma kolektif yang kerap dilingkupi kabut propaganda. Dari ruang interogasi hingga lorong laboratorium, meja para penguasa hingga napas rakyat kecil, semua berpadu dalam sebuah orkestra yang menyuarakan kebenaran dan tak bisa lagi dibungkam.
Tak ada yang tahu, ke mana panggilan itu akan membawa. Entah tetap dalam pagutan narasi besar yang terlalu kokoh atau bisa penawar racun yang pahit tetapi membawa kita pada kebenaran?
Penulis: Yusron Ihza
Penerbit: Buku Kompas, 2025
Kategori: Sejarah
ISBN: 9786235236711
SKU: BRD24522
Bahasa: Indonesia
Dimensi: 15 x 23 cm l Softcover
Tebal: 488 hlm | Bookpaper
Harga: 203.000